- JUDUL
MAHASISWA
UMK PEDULI KECERDASAN ANAK BANGSA
- LATAR BELAKANG
Salah satu amanat pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan bangsa dapat diwujudkan melalui pendidikan yang berkualitas, dengan
fasilitas atau penunjang pendidikan yang memadai. Sejak tahun 2003, upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa lebih diprioritas kembali dengan mengalokasikan
20% dari APBN dan APBD sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Realita yang dihadapi masyarakat, pelayanan pendidikan masih
jauh dari harapan, terjadi kesenjangan pendidikan antara wilayah perkotaan,
seperti Kota Demak dengan
wilayah perdesaan, seperti Desa Sabetan
Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Kesenjangan terjadi akibat
perbedaan pada ketersediaan fasilitas gedung, kesempatan bersekolah, ketersediaan sekolah yang berkualitas,
guru yang berkualitas, dan ketersediaan buku-buku pelajaran.
Fasilitas dan penunjang pendidikan di Kota Demak selama ini lebih memadai. Fasilitas
dimaksud seperti gedung dan ruang yang memadai, ketersediaan tenaga pengajar
yang kompeten, serta ketersediaan buku-buku pelajaran. Di Demak telah tersedia berbagai fasilitas perpustakaan seperti perpustakaan
daerah kota, perpustakaan daerah provinsi dan perpustakaan keliling. Walaupun masih
terdapat kesulitan akses terhadap perpustakaan dimaksud, dengan tingkat
kesejahteraan masyarakat perkotaan maka siswa di perkotaan dengan mudah membeli
buku-buku pelajaran. Dengan kemudahan dan tersedianya fasilitas penunjang
pendidikan tersebut jelas membuat kualitas pendidikan di daerah perkotaan
berbeda dengan daerah perdesaan.
Hasil laporan melakukan Survai Lapangan di desa sabetan,
kebanyakan dari penduduk desa
sabetan mayoritas berpenghasilan dari menjadi seorang nelayan, dapat
diambil kesimpulan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Desa sabetan kategori miskin mencapai 54%,
dengan kualitas fasilitas dan penunjang pendidikan yang sangat rendah. Salah
satu hal yang penting diperhatikan dalam dunia pendidikan bagi anak-anak usia
sekolah tingkat dasar Desa sabetan
adalah kurang tersedianya buku-buku pelajaran. Hal ini karena keterbatasan
anggaran daerah Kabupaten Demak
dan tingkat kesejahteraan masyarakat Desa sabetan.
Alasan pemilihan Desa Sabetan sebagai sasaran program adalah pertama, desa ini tergolong pada
desa tertinggal, letak geografis
yang terpelosok atau jauh dari keramaian pusat kota dan masyarakat berpenghasilan rendah atau miskin
hal ini dapat mempengaruhi kualitas pendidikan terutama bagi anak usia sekolah
dasar. Kedua, karena desa ini
merupakan desa yang kami
pilih dan sudah kami survai dan layak untuk mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah kota demak.
Dengan segala keterbatasan fasilitas penunjang maka prioritas
pertama adalah diperlukannya
sebuah perpustakaan desa yang menjadi sarana penunjang pendidikan anak-anak
usia Sekolah
Dasar di desa tersebut. Sementara
alasan memilih anak usia sekolah dasar karena sekolah dasar merupakan jenjang paling dasar pada pendidikan
formal dan sebagai media belajar bagi anak-anak usia sekolah yang tidak
mampu untuk sekolah.
Dengan
adanya perpustakaan desa
diyakini akan menjadi sarana transformatif bagi masyarakat desa, apabila
strategi yang dilaksanakan penuh dengan stimulasi edukatif perpustakaan,
masyarakat yang giat membaca benar-benar akan bergerak menuju pembangunan SDM
yang handal di era otonomi daerah, selain itu landasan teorinya adalah firman
Allah swt :
“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang
menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmu Yang Maha Mulia. Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan
manusia apa yang tidak diketahuinya.”
[QS.Al-‘Alaq:1-5].
Dari ayat
diatas, jelas bahwa membaca itu sangat penting untuk proses menuntut ilmu
sampai seseorang manemui ajalnya. Karenanya, Kehadiran perpustakaan
di pedesaan merupakan wujud pendekatan pembangunan dari akar bangsa yaitu desa
atau tepatnya masyarakat desa.
- PERUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana menyediakan buku-buku pelajaran
diperpustakaan desa untuk anak-anak usia sekolah dasar di Desa Sabetan sehingga mereka gemar membaca.
2.
Bagaimana
cara menarik perhatian pelajar khususnya anak sekolah dasar, anak – anak putus
sekolah dan masyarakat desa sabetan untuk gemar membaca.
D.
TUJUAN
1.
Menyediakan buku-buku pelajaran sekolah dasar dan
buku-buku umum atau ilmu
pengetahuan lainnya.
2.
Menumbuhkan
jiwa sosial mahasiswa UMK peduli dengan kecerdasan anak –anak desa dengan mencari donatur penyumbang buku-buku bekas untuk anak-anak
desa.
3.
Menumbuhkan sikap gemar membaca bagi semua pelajar desa sabetan khususnya anak-anak
usia sekolah dasar.
4.
Mendukung dan membantu pemerintah desa dalam
meningkatkan kualitas pendidikan.
- HARAPAN
1.
Perpustakaan desa yang berisi buku-buku pelajaran khususnya untuk anak-anak usia
Sekolah Dasar di desa.
2.
Rancangan kreatif gemar membaca bagi anak-anak usia
sekolah dasar di Desa Sabetan
dan menumbuhkan jiwa sosial pada
mahasiswa UMK.
- KEGUNAAN
1.
Memudahkan anak-anak usia sekolah dasar di perdesaan
memperoleh buku-buku pelajaran..
2.
Menjadikan gemar membaca sebagai jendela menuntut ilmu.
3.
Mengurangi beban pemerintah desa dalam meningkatkan
kualitas pendidikan.
G.
METODE PELAKSANAAN.
1. Survei kelompok sasaran
Pada tahap pertama untuk mendapatkan informasi tambahan
guna penyediaan perpustakaan dan buku-buku pelajaran di wilayah sasaran.
2.
Identifikasi
kebutuhan program
Tahap ini kami akan mematangkan kembali konsep yang
telah dirumuskan, terutama terkait dengan program yang akan dilaksanakan dan
identifikasi kebutuhan buku-buku pelajaran SD kelas 1 s.d kelas 6.
3. Persiapan Sarana dan Prasarana
Tahap ini merupakan tahap yang mempersiapkan sarana dan
prasarana yang akan mendukung program ini. Sebagai langkah awal, kami akan
memfokuskan pada ketersediaan buku-buku bacaan guna menunjang program ini yaitu
dengan pengajuan surat permintaan buku-buku pelajaran bekas ke SD Sabillal
Muhtadin dan SD Muhammadiyah di Demak
supaya mengalokasikan buku-buku pelajaran bekas dari siswa-siswa Sekolah Dasar
tersebut kepada anak-anak usia sekolah dasar di Desa Sabetan. Kemudian persiapan berikutnya
adalah mengenai tempat dan lokasi perpustakaan desa yang telah disepakati
Kepala Desa sabetan yaitu di
Balai Desa. Sarana yang lainnya akan dipersiapkan secara bertahap dengan mempertimbangkan
tingkat kebutuhan.
4. Penyediaan buku-buku pelajaran dari mahghasiswa UMK.
Pada tahap ini kami akan mengajukan kerjasama dengan
beberapa sekolah dasar yang ada di demak
untuk penyumbangan buku-buku bekas untuk anak-anak usia sekolah di Desa sabetan.
5. Pelaksanaan dan proses belajar gemar
membaca
Muatan program yang paling penting dalam program ini
adalah memberikan motivasi kepada anak-anak usia sekolah dasar tentang
pentingnya membaca buku.
6. Evaluasi
Pada tahap evaluasi, anak-anak akan diberikan feedback
tentang program yang telah dilaksanakan. Hal ini akan menjadi pertimbangan
bagi kontinuitas program. Selain akan diberikan ganjaran dan sertifikat bagi
anak-anak yang paling sering mengunjungi perpustakaan, akan diadakan juga
berupa kuis “siapa baca dia dapat” pada bulan ke-3, ke-4, dan ke-5.
- JADWAL KEGIATAN
Jadwal
pelaksanaan kegiatan program yang diajukan adalah seperti tabel berikut.
Tabel
II. Jadwal Kegiatan Program
No
|
Kegiatan
|
Bulan
ke-
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
Survei
kelompok sasaran
|
X
|
||||
2
|
Analisis
pra-program
|
X
|
||||
3
|
Persiapan
sarana dan prasarana
|
X
|
||||
4
|
Pengadaan
buku-buku pelajaran dari mahasiswa
UMK
|
X
|
||||
5
|
Pembukaan dan
pelaksanaan proses belajar gemar membaca
|
X
|
X
|
X
|
X
|
|
6
|
Evaluasi
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
- RANCANGAN BIAYA
Berikut
adalah rincian estimasi biaya untuk pelaksanaan program.
1. Bahan
Habis Pakai
HVS
kuarto 2 rim @ Rp.
40.000,-
Rp.
80.000,-
Tinta
printer 2 buah @ Rp. 35.000,-
Rp.
70.000,-
Log
Book 1 buah @ Rp. 30.000,-
Rp.
30.000,-
Ballpoint
tinta 3 buah @ Rp.
10.000,-
Rp. 30.000,-
Fotokopi
dan jilid
proposal
Rp. 200.000,-
Konsumsi
selama kegiatan Rp.1.000.000,-
Dokumentasi
Rp. 200.000,-
Jumlah
Rp.1.610.000,-
2. Peralatan
penunjang
White
board
Rp.
300.000,-
Hadiah
dan sertifikat
Rp.
500.000,-
Pembuatan
rak
buku
Rp.1.200.000,-
Dekorasi
Rp. 500.000,-
Meja
lipat 6 buah @ Rp.40.000,- Rp. 240.000,-
Karpet
Rp.
800.000,-
Acara
seremonial pembukaan
Rp.1.300.000,-
Sewa
LCD 1
unit
Rp. 150.000,-
Jumlah
Rp.4.990.000,-
3. Perjalanan
dan Akomodasi
Survei lapangan 1
kali
Rp.
200.000,-
Transportasi
kegiatan 5 kali
Rp.1.000.000,-
Sewa
pick-up pengangkut
buku
Rp.1.500.000,-
Penginapan
Rp.
700.000,-
Jumlah
Rp.3.400.000,
4. Rekapitulasi
Biaya
Bahan
habis
pakai
Rp.1.610.000,-
Peralatan
penunjang
Rp.4.990.000,-
Perjalanan
dan
Akomodasi
Rp.3.400.000,-
Jumlah
Rp.10.000.000,-